Saturday, December 24, 2011

Perkembangan Sel Normal Menjadi Sel Kanker

Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk :
 Tumbuh tidah normal (pembelahan sel melebihi batas normal)
 Meyerang jaringan biologis didekatnya
 Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darahatau limpatik
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah
 Hiperplasia
Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan.
 Displasia
Displasia adalah kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini nukleus bervariasi,aktivitas mitosis meningkat dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan differensiasi sel pada jaringan.
 Neoplasia
Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berpoloferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasive

Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA,menyebabkan mutasi gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel mormal menjadi sel kanker. Mutasi mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan.



A. Klasifikasi
Perkembangan sel normal menjadi sel kanker
Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai contoh, kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagai kanker usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum, misalnya:[4]
• Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid.
• Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.
• Leukemia, merupakan kanker yang terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecenderungan untuk berakumulasi di dalam sirkulasi darah.[5]
• Limfoma, merupakan kanker yang timbul dari nodus limfa dan jaringan dalam sistem kekebalan tubuh

B. Patofisiologi
Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker. Hampir semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker dan sel anak-anaknya (lihat bagian mekanisme untuk jenis cacat yang umum).
Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecatatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel anang/(daughter cell). Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metoda, seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun, metoda koreksi-kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar. Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial. Sebagai contohnya :
• Mutasi dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa menyebabkan sel dan sel anangnya mengakumulasikan kecacatan dengan lebih cepat.
• Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bisa mengirimkan sinyal penyebab-kecacatan kepada sel di sekitarnya.
• Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel bermigrasi dan dan merusak sel yang lebih sehat.
Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), lihat telomeres, membuat sel rusak bisa membuat sel sehat rusak selamanya.

Pembentukan Sel Kanker
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif.[6]
Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).
Kelainan siklus sel, antara lain terjadi saat:
• perpindahan fasa G1 menuju fasa S.[7]
• siklus sel terjadi tanpa disertai dengan aktivasi faktor transkripsi.[8] Pencerap hormon tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang diaktivasi oleh hormon T3 dan berfungsi sebagai supresor tumor dan gangguan gen THRB yang sering ditemukan pada kanker.[9]
• siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak terpulihkan.[10]
• translokasi posisi kromosom yang sering ditemukan pada kanker sel darah putih seperti leukimia atau limfoma, atau hilangnya sebagian DNA pada domain tertentu pada kromosom.[11] Pada leukimia mielogenus kronis, 95% penderita mengalami translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom filadelfia.
Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui konsumsi,[12] maupun infeksi.[13] Terdapat empat jenjang karsinogenesis:
• inisiasi tumor
• promosi tumor
• konversi malignan
• progresi tumor

Angiogenesis
Pada umumnya, sel kanker membentuk sebuah tumor, kecuali pada leukemia. Sebelum tahun 1960, peneliti kanker berpendapat bahwa asupan nutrisi yang mencapai tumor terjadi oleh karena adanya jaringan pembuluh darah yang telah ada, namun penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa lintasan angiogenesis diperlukan bagi tumor untuk berkembang dan menyebar.[14] Tanpa lintasan angiogenesis, sebuah tumor hanya akan berkembang hingga memiliki diameter sekitar 1-2 mm, dan setelah itu perkembangan tumor akan terhenti.[15] Sebaliknya, dengan angiogenesis, sebuah tumor akan berkembang hingga melampaui ukuran diameter 2 milimeter.[16] Oleh karena itu, sel tumor memiliki kemampuan untuk mensekresi protein yang dapat mengaktivasi lintasan angiogenesis. Dari berbagai protein yang dapat mengaktivasi lintasan angiogenesis seperti acidic fibroblast growth factor, angiogenin, epidermal growth factor, G-CSF, HGF, interleukin-8, placental growth factor, platelet-derived endothelial growth factor, scatter factor, transforming growth factor-alpha, TNF-α, dan molekul kecil seperti adenosina, 1-butyryl glycerol, nikotinamida, prostaglandin E1 dan E2; para ilmuwan telah mengidentifikasi dua protein yang sangat penting bagi pertumbuhan tumor yaitu vascular endothelial growth factor (VEGF) dan basic fibroblast growth factor (bFGF). Kedua protein ini disekresi oleh berbagai jenis sel kanker dan beberapa jenis sel normal.[17]
Sekresi VEGF atau bFGF akan mengikat pada pencerap sel endotelial dan mengaktivasi sel tersebut untuk memicu lintasan metabolisme yang membentuk pembuluh darah baru.[18] Sel endotelial akan memproduksi sejumlah enzim MMP yang akan melakukan degradasi terhadap jaringan matriks ekstraselular yang mengandung protein dan polisakarida, dan berfungsi untuk sebagai jaringan ikat yang menyangga jaringan parenkima dengan mengisi ruang di sela-sela selnya. Degradasi jaringan tersebut memungkinkan sel endotelial bermigrasi menuju jaringan parenkima, melakukan proliferasi dan diferensiasi menjadi jaringan pembuluh darah yang baru.
Reaksi antara asam tetraiodotiroasetat dengan integrin adalah penghambat aktivitas hormon tiroksin dan tri-iodotironina yang merupakan salah satu faktor yang berperan dalam angiogenesis dan proliferasi sel tumor.[19]
Metastasis
Walaupun telah dilakukan penelitian intensif selama beberapa dekade, mekanisme patofisiologis dari metastasis belum benar-benar diketahui dan masih menjadi kontroversi. Namun terdapat dua model metastasis fundamental,[20] yang mirip dengan proposal metastasis yang diajukan oleh Stephen Paget pada tahun 1889 yang mengatakan bahwa metastasis bergantung pada komunikasi antara sel kanker yang disebut the seed dan lingkungan mikro pada organ tertentu yang disebut the soil.[21]
Model yang pertama menjelaskan bahwa tumor primer pada organ akan timbul dari sel yang sama, yang mengalami berbagai perubahan seperti heterogenitas, ketidakseimbangan genomik, akumulasi mutasi atau penyimpangan genetik, hingga terjadi evolusi klonal meliputi perubahan fenotipe dan perilaku sel hingga potensi untuk melakukan metastasis ke organ lain dan membentuk tumor sekunder.
Model yang kedua menjabarkan bahwa kanker yang timbul pada organ, terjadi akibat aktivasi ruang yang diperuntukkan bagi sel punca kanker sehingga memungkinkan metastasis dari sejumlah jaringan tubuh yang lain.

Monday, December 5, 2011

Mingpin Rapat Bahasa Sunda

Assalamualaikum Wr Wb

Langkung ti payun mangga urang sanggakeun puja sareng puji ka Gusti Alloh anu maha kawasa. Margi ku kersa Mantena urang sadaya tiasa ngumpul ngariung, di ieu tempat, kalayan dipaparin kaséhatan. Timpah hatur nuhun ka sadayana, Ibu wali kelas sareng rerencangan sadaya kana kasumpinganana. Salajengna supados teu nyangkolong kana waktos, saéna rapat urang kawitan. Réréncangan nu sami hadir, urang téh tos terang yén dina akhir taun ieu urang salaku kelas XI bakal papisah deui ku lantaran kelas XI nu naek ka kelas XII bakal dirobah deui susunan murid-muridna. Ku sabab kitu, dina raraga perpisahan ieu teu aya salahna lamun urang sakelas ngayakeun piknik ka tempat wisata. Tah gunana rapat ieu téh pikeun ngabahas pamaksadan piknik éta. Nya nu utamanamah ngabadamikeun masalah tempat jeung waragad. Langkung jentrena simkuring sanggikeun ka saderek Dian salaku Panitia

Hatur nuhun kanggo pupuhu rapat anu parantos masihan kasempetan kanggo simkuring. Di dieu sim kuring ngawakilan panitia ngasongkeun sababaraha tempat nu sakintena bisa dijadikeun tempat tujuan wisata, di antarana : Anyer (Banten), Cibodas (Cianjur), Lembang (Bandung), Pangandaran (Ciamis), Pelabuan ratu (Sukabumi). Tah tina lima tempat téh dua diantarana nyaéta di sabudeureun gunung, jeung tilu diantarana nyaéta si sabudeureun basisir. Namung éta nembé usulan ti panitia, upami aya usulan tempat sanés mangga ké di dugikeun dina bagian tanya jawab.Masalah nu salajengna ngeunaan masalah waragad anu bade didugikeun ku saderek Fadil..

Numuntkeun pangalaman waraga nu diperlukeun pikeun piknik salami sadinten sawengi téh nyaeta Rp. 500.000/jalmi. Eta tos kalebet ongkos, tuang, sareng akomodasi. Tah sakintenamah warag éta oge disaluyukeun sareng tempat anu bakal urang tuju. Tah upami tampat anu dituju parantos sapuk, urang oge kira-kirana tiasa nangtukeun kinten-kinten waragad aku diperyogikeun. Teu kudu matok sakitu sabab ieu nembe rapat awal, tiasa waé éta waragad téh robah. Namung dia waktos ayeuna kedah ditangkukeun rarancangna. Sakieu anu tiasa kapihatur. Diuihkeun deui ka moderator.

Tah rencana kagiatan parantos didugikeun ku sadérék Fadil Salaku panitia. Ayeuna pribados salaku moderator masihan kasempetan ka para hadirin pikeun ngajukan patarosan atanapi ngajukeun pamadegan ngeunaan rencana kagiatan anu ku bakal dilakukeun ieu. Sajabi ti éta sim kuring dina bagian ieu masihan kasempetan pikeun 3 urang panaros, pami waktos kinten-kinten masih cekap bakal ditambih kana bagian 2 pikeun 3 orang panaros deui. Anu salajengna nyaeta Kasimpulan tina ieu rapat,anu bade didugikeun ku saderek Annisa.

Alhamdulilah. Sapertos anu nembé diaoskeun ku Notulén, rapat parantos ngahasilkeun sababaraha putusan. Mugi-mugi dina waktosna tiasa dilaksanakeun kalayan lancer. Teu hilap sim kuring ngahaturkeun nuhun kana kahadiran réréncangan sadaya dina rapat ieu. Kirang langkungna salami sim kuring mingpin rapat, aya cariosan anu teu matak nyelekit kana ati atanapi anu matak tugenah manah, hapunten anu kasuhun. Salejengna rapat urang pungkas ku sasarengan maca hamdalah, Alhamdulillah
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Thursday, October 20, 2011

Sebuah Puisi dari buku Name of the Game

Sebelum kita saling kenal
kau tidak menganalku
setelah menghabiskan waaktu bersamapun.
kau tetap tidak mengenalku
seperti permainan kartu
aku menjaga baik baik rahasia kartuku padamu...

Kau membuka kartumu satu per satu
perlahan-lahan dan sangat menggoda
Jantungku berpasu cepat
apakah ini saatnya kau mengetahui rahasiaku yg sebenarnya?
Aku menggigit bibir
kurasakan keringat dingin mengucur pelan di kening
waktu kian menipis... ini saatnya?

Dan ketika tak ada lagi rahasia di antara kita
aku bahkan tak berani mengangkat kepala
Aku tak berani menghadapi kenyataaan,bahwa kau mungkin tak akan peduli lagi padaku....

Friday, September 30, 2011

Faktor Penyebab Bencana Alam

Berikut ini merupakan beberapa Faktor Penyebab Bencana Alam

1. Penyebab tsunami
gempa merupakan penyebab utama. Besar kecilnya gelombang tsunami sangat ditentukan oleh karakteristik gempa yang menyebabkannya. Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah gempa yang terjadi di dasar laut, kedalaman pusat gempa kurang dari 60 Km dengan kekuatan lebih besar dari 6.0 skala richter (SR). Kecepatan penjalaran gelombang tsunami berkisar antara 50 km sampai 1000 km per jam. Pada saat mendekati pantai, kecepatannya berkurang karena adanya gesekan dasar laut. Sedangkan tinggi gelombang tsunami justru akan bertambah besar pada saat mendekati pantai.

Riset tentang tsunami dapat dibagi menjadi tiga bidang utama. Pertama riset yang ditujukan untuk mengidentifikasi lokasi pusat gempa dan karakteristik gempa yang mempunyai potensi menimbulkan tsunami. Bidang ini merupakan kajian ilmu seismologi.

Kedua, riset yang diarahkan untuk membuat model penjalaran tsunami dan prediksi tinggi gelombang tsunami pada saat mencapai pantai. Riset semacam ini merupakan bagian dari ilmu oseanografi.

Ketiga, riset yang ditujukan untuk mencari cara-cara yang tepat dalam pemantauan tsunami dan perlindungan pantai terhadap bahaya tsunami. Riset semcam ini memerlukan keahlian dalam bidang seismologi, oseanografi, dan teknik sipil.

2. Penyebab Gempa bumi
Karena pergerakan magma dalam gunung berapi atau disebut gempa vulkanik. Karena pergeseran lempeng-lempeng bumi atau disebut gempa tektonik. Karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam. Karena injeksi atau akstraksi cairan dari dan ke dalam bumi. Contoh kasusnyabiasanya terjadi pada beberapa pembangkit tenaga listrik panas bumi. Karena disebabkan oleh bahan peledak atau disebabkan oleh manusia (seismitas terinduksi).

3. Penyebab kebakaran hutan
Munculnya bencana asap di riau setiap tahun (periode 2000-2008) diakibatkan oleh izin pemanfaatan ruang yang diberikan terhadap perusahaan besar yang ada di provinsi riau dengan kontribusi titik api berjumlah sekitar 34748 atau 60,88%.
Kebakaran Terjadi Akibat degradasi lingkungan sebagai akibat dari pemberian izin pemanfaatan ruang pada kawasan yang berkategori lindung menurut kepres 32 tahun 1990, PP 47 tahun 1997 dan PP 26 tahun 2008.
Jumlah Titik api yang menimbulkan asap berada pada kawasan bergambut pada periode 200-2008 dengan jumlah titik api 39.813 atau 69,76% dari total titik api.
Penyebab dari kebakaran pada kawasan bergambut terjadi karena pembuatan drainase skala besar, sehingga mengganggu keseimbangan hidrologi pada kawasan gambut pada musim kemarau.
Terjadinya kebakaran berulang setiap tahun mengindikasikan bahwa pengelolaan kawasan bergambut gagal dikelola sebagai kawasan budidaya.


4. Penyebab dan Ciri – ciri Banjir
Pada dasarnya banjir itu disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi pada saluran atau sungai. Bisa terjadi dimana saja, ditempat yang tinggi maupun tempat yg rendah.Pada saat air jatuh kepermukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi), maka air itu akan mengalir ketempat yang lebih rendah melalui saluran2 atau sugai2 dalam bentuk aliran permukaan (run off) sebagian akan masuk/meresap kedalam tanah (infiltrasi) dan sebagiannya lagi akan menguap keudara (evapotranspirasi). Sebenarnya banjir merupakan peristiwa yang alami pada daerah dataran abnjir, mengapa bisa alami??? Karena dataran banjir terbentuk akibat dari peristiwa banjir. Dataran banjir merupakan derah yang terbentuk akibat dari sedimentasi (pengendapan) banjir. Saat banjir terjadi, tidak hanya air yang di bawa tapi juga tanah2 yang berasal dari hilir aliran sungai. Dataran banjir biasanya terbentuk di daerah pertemuan2 sungai. Akibat dari peristiwa sedimentasi ini, dataran banjir merupakan daerah yg subur bagi pertanian, mempunyai air tanah yang dangkal sehingga cocok sekali bagi pemukiman dan perkotaan.faktor umum penyebab banjir itu ada 2 yaitu faktor alami yang saya contohkan adalah akibat adanya dataran banjir dan faktor perubahan (yang bisa terjadi secara alami maupun akibat campur tangan manusia). faktor perubahan ini di bagi dua lagi yaitu perubahan lingkungan dan perubahan masyarakat. perubahan geologi dan geomorfologi secara luas mungkin susah dideteksi dalam waktu singkat, tp menurut saya klo ngomongin skala mikro bisa dicontohkan akibat pengerukan dan penimbunan. biasanya kecoak dan lipas pada muncul permukaan seminggu sebelum terjadi banjir.
itu terjadi di tempat yang tahun ini kena banjir, padahal dulunya ga pernah banjir ciri ciri di tempat kalian bila banjir masuk , biasanya ada tanda tanda 3 hari sebelumnya.yang dapat membedakan genangan, danau, dan rawa adalah volume airnya dan lama genangan airnya.


5. Penyebab dan Ciri – ciri angin Putting Beliung
Ciri-ciri datangya angin puting beliung adalah pada waktu siang hari terlihat adanya awan putih menjulang tinggi seperti bunga kol, kemudian berkembang menjadi awan gelap yang disertai hembusan udara dingin, dan angin mulai menggoyangkan pepohonan ke kiri dan ke kanan, tidak lama kemudian angin semakin cepat dan diikuti hujan lebat dan terkadang disertai hujan es. Terlihat di awan hitam pusaran angin berbentuk seperti kerucut turun menuju tanah (bumi).

Thursday, September 29, 2011

Kebudayaan zaman perunggu dan zaman megalithikum

Kebudayaan Zaman Logam
Dengan berkembangnya tingkat berpikir manusia, maka manusia tidak hanya menggunakan bahan-bahan dari batu untuk membuat alat-alat kehidupannya, tetapi juga mempergunakan bahan dari logam yaitu perunggu dan besi untuk membuat alat-alat yang diperlukan.
Seperti yang pernah Anda pelajari pada modul 1 kegiatan belajar 3 bahwa dengan adanya migrasi bangsa Deutro Melayu/Melayu muda ke Indonesia maka masyarakat prasejarah Indonesia mengenal logam perunggu dan besi secara bersamaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kebudayaan logam yang dikenal di Indonesia berasal dari Dongson, nama kota kuno di Tonkin yang menjadi pusat kebudayaan perunggu di Asia Tenggara. Karena itu kebudayaan perunggu di Indonesia disebut juga dengan Kebudayaan Dongson (Vietnam).
Munculnya kepandaian mempergunakan bahan logam, tentu dikuti dengan kemahiran teknologi yang disebut perundagian, karena logam tidak dapat dipukul-pukul atau dipecah seperti batu untuk mendapatkan alat yang dikehendaki, melainkan harus dilebur terlebih dahulu baru kemudian dicetak.
Teknik pembuatan alat-alat perunggu pada zaman prasejarah terdiri dari 2 cara yaitu:
1. Teknik a cire perdue atau cetakan lilin, caranya adalah membuat bentuk benda yang dikehendaki dengan lilin, setelah membuat model dari lilin maka ditutup dengan menggunakan tanah, dan dibuat lubang dari atas dan bawah. Setelah itu dibakar, sehingga lilin yang terbungkus dengan tanah akan mencair, dan keluar melalui lubang bagian bawah. Untuk selanjutnya melalui lubang bagian atas dimasukkan cairan perunggu, dan apabila sudah dingin, cetakan tersebut dipecah sehingga keluarlah benda yang dikehendaki.
2. Teknik bivalve atau setangkap, caranya yaitu menggunakan cetakan yang ditangkupkan dan dapat dibuka, sehingga setelah dingin cetakan tersebut dapat dibuka, maka keluarlah benda yang dikehendaki. Cetakan tersebut terbuat dari batu ataupun kayu.
.
a. Kapak Corong
Pada dasarnya bentuk bagian tajamnya kapak corong tidak jauh berbeda dengan kapak batu, hanya bagian tangkainya yang berbentuk corong. Corong tersebut dipakai untuk tempat tangkai kayu .
Kapak corong disebut juga kapak sepatu, karena seolah-olah kapak disamakan dengan sepatu dan tangkai kayunya disamakan dengan kaki.

Gambar 11. Kapak Corong.
Pada dasarnya bentuk kapak corong sangat beragam jenisnya, salah satunya ada yang panjang satu sisinya yang disebut dengan candrosa yang bentuknya sangat indah dan dilengkapi dengan hiasan.
Untuk mengetahui bentuk candrasa, silahkan Anda amati gambar 12 berikut ini.

Kalau dilihat dari bentuknya, tentu candrosa tidak berfungsi sebagai alat pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga sebagai tAnda kebesaran kepala suku dan alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan.
Daerah penyebaran kapak corong di Indonesia adalah Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, pulau Selayar serta Irian dekat Danau Sentani.

b. Nekara
Nekara dapat juga disebut Genderang Nobat atau Genderang Ketel, karena bentuknya semacam berumbung, yang terbuat dari perunggu yang berpinggang dibagian tengahnya, dan sisi atasnya tertutup. Bagi masyarakat prasejarah, nekara dianggap sesuatu yang suci.
Di daerah asalnya Dongson, pemilikan nekara merupakan simbol status, sehingga apabila pemilikya meninggal, maka dibuatlah nekara tiruan yang kecil yang dipakai sebagai bekal kubur.
Sedangkan di Indonesia nekara hanya dipergunakan waktu upacara-upacara saja antara lain ditabuh untuk memanggil arwah/roh nenek moyang, dipakai sebagai genderang perang dan dipakai sebagai alat memanggil hujan.
Daerah penemuan Nekara di Indonesia antara lain, pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Sangean, Pulau Roti dan pulau Kei serta pulau Selayar.
Di antara nekara-nekara yang ditemukan di Indonesia, biasanya beraneka ragam sehingga melalui hiasan-hiasan tersebut dapat diketahui gambaran kehidupan dan kebudayaan yang ada pada masyarakat prasejarah. Pada umunya nekara yang ditemukan di Indonesia ukurannya besar-besar, contoh nekara yang ditemukan di desa Intaran daerah Pejeng Bali, memiliki ketinggian 1,86 meter dengan garis tengahnya 1,60 meter, nekara tersebut dianggap suci, sehingga ditempatkan di Pure Penataran Sasih. Dalam bahasa bali sasih artinya bulan, maka nekara tersebut dinamakan nekara Bulan Pejeng.
Nekara yang ditemukan di pulau Alor selain bentuknya kecil juga ramping, disebut dengan Moko. Fungsi Moko selain sebagai benda pusaka, juga dipergunakan sebagai mas kawin atau jujur.

Untuk mengetahui bentuk moko dan nekara, silahkan Anda amati gambar 13 berikut ini.

Nekara yang ditemukan di Indonesia tidak semua berasal dari daratan Asia, tetapi ada pula yang berasal dari Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penemuan cetakan nekara yang terbuat dari batu di desa Manuaba, Bali. Dan cetakan tersebut kini disimpan di dalam pure desa tersebut.

c. Arca perunggu
Arca perunggu/patung yang berkembang pada zaman logam memiliki bentuk beranekaragam, ada yang berbentuk manusia, ada juga yang berbentuk binatang.
Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian atasnya. Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil arca perunggu yang kecil dipergunakan sebagai Liontin/bandul kalung.

Daerah penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Bangkinang (Riau), Palembang (Sumsel) dan Limbangan (Bogor).


d. Bejana Perunggu
Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura, yang bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng. Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometri dan pilin-pilin yang mirip huruf J.






e. Perhiasan Perunggu
Jenis perhiasan dari perunggu yang ditemukan sangat beragam bentuknya yaitu seperti kalung, gelang tangan dan kaki, bandul kalung dan cincin. Di antara bentuk perhiasan tersebut terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil dari lingkaran jari anak-anak. Untuk itu para ahli menduga fungsinya sebagai alat tukar (mata uang).
Daerah penemuan perhiasan perunggu di Indonesia adalah Bogor, Malang dan Bali.


f. Manik manik
Manik -manik yang berasal dari jaman perunggu ditemukan dalam jumlah yang besar sebagai bekal kubur, sehingga memberikan corak istimewa pada zaman perunggu.


Pada zaman logam di samping berkembang kebudayaan perunggu, juga terdapat alat-alat kehidupan yang terbuat dari besi, walaupun jumlahnya tidak banyak.
Jenis barang yang terbuat dari besi tersebut antara lain kapak, sabit, pisau, cangkul, pedang, tongkat dan tembilang.
Daerah penemuan benda tersebut antara lain Bogor, Wonosari, Ponorogo dan Besuki.




Megalithikum
• Menhir
Menhir adalah batu tunggal (monolith) yang berasal dari periode Neolitikum (6000/4000 SM-2000 SM) yang berdiri tegak di atas tanah. Istilah menhir diambil dari bahasa Keltik dari kata men (batu) dan hir (panjang).Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar di atas tanah.Diperkirakan benda prasejarah ini didirikan oleh manusia prasejarah untuk melambangkan phallus, yakni simbol kesuburan untuk bumi.
Menhir adalah batu yang serupa dengan dolmen dan cromlech, merupakan batuan dari periode Neolitikum yang umum ditemukan di Perancis, Inggris, Irlandia, Spanyol dan Italia. Batu-batu ini dinamakan juga megalith (batu besar) dikarenakan ukurannya.Mega dalam bahasa Yunani artinya besar dan lith berarti batu.Para arkeolog mempercayai bahwa situs ini digunakan untuk tujuan religius dan memiliki makna simbolis sebagai sarana penyembahan arwah nenek moyang








• Dolmen
Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Di bawah dolmen biasanya sering ditemukan kubur batu. Dolmen yang merupakan tempat pemujaan misalnya ditemukan di Telagamukmin, Sumberjaya, Lampung Barat. Dolmen yang mempunyai panjang 325 cm, lebar 145 cm, tinggi 115 cm ini disangga oleh beberapa batu besar dan kecil. Hasil penggalian tidak menunjukkan adanya sisa-sisa penguburan. Benda-benda yang ditemukan di antaranya adalah manik-manik dan gerabah. pada umumnya dolmen banyak ditemukan di Jawa Timur dan Sumatera Selatan




• Sarkofagus adalah suatu tempat untuk menyimpan jenazah. Sarkofagus umumnya dibuat dari batu. Kata "sarkofaus" berasal dari bahasa Yunani σάρξ (sarx, "daging") dan φαγεῖνειν (phagein,"memakan"), dengan demikian sarkofagus bermakna "memakan daging".
Sarkofagus sering disimpan di atas tanah oleh karena itu sarkofagus seringkali diukir, dihias dan dibuat dengan teliti. Beberapa dibuat untuk dapat berdiri sendiri, sebagai bagian dari sebuah makam atau beberapa makam sementara beberapa yang lain dimaksudkan untuk disimpan di ruang bawah tanah. Di Mesir kuno, sarkofagus merupakan lapisan perlindungan bagi mumi keluarga kerajaan dan kadang-kadang dipahat dengan alabaster.







• Waruga
Waruga adalah kubur atau makam leluhur orang Minahasa yang terbuat dari batu dan terdiri dari dua bagian. Bagian atas berbentuk segitiga seperti bubungan rumah dan bagian bawah berbentuk kotak yang bagian tengahnya ada ruang.










• Punden Berundak Undak
Punden berundak merupakan contoh struktur tertua buatan manusia yang tersisa di Indonesia, beberapa dari struktur tersebut beranggal lebih dari 2000 tahun yang lalu. Punden berundak bukan merupakan “bangunan” tetapi merupakan pengubahan bentang-lahan atau undak-undakan yang memotong lereng bukit, seperti tangga raksasa. Bahan utamanya tanah, bahan pembantunya batu.




• Arca Batu
Arca Batu adalah Arca atau patung patung peninggalan zaman Megalithikum yang terbuat dari batu yg dipahat.

Sunday, August 7, 2011

KABUPATEN CIAMIS



“Karakteristik Biografi dan Sosioantropologi Kabupaten Ciamis”






A.  Aspek   Luas Wilayah dan Letak Geografis
Kabupaten Ciamis mempunyai luas wilayah sekitar 244.479 Ha, secara geografis letaknya berada pada koordinat 1080 20’ sampai dengan  1080 40’ Bujur Timur dan 70 40’ 20” sampai dengan 70 41’ 20” Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
  • Sebelah Utara    :  Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan
  • Sebelah Barat    :  Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya
  • Sebelah Timur   :  Provinsi Jawa Tengah dan Kota Banjar
  • Sebelah Selatan :  Samudera Indonesia dan Samudra Hindia

Berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten Ciamis berada pada posisi strategis yang dilalui jalan Nasional lintas Jawa Barat-Jawa Tengah dan jalan Provinsi lintas Ciamis-Cirebon-Jawa Tengah.

Dalam konteks pengembangan wilayah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Ciamis mempunyai 2 (dua) Kawasan Andalan yaitu Kawasan Andalan Priangan Timur dengan arahan pengembangan untuk kegiatan pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, dan pariwisata serta Kawasan Andalan Pangandaran dengan kegiatan unggulan pengembangan kepariwisataan dan bisnis kelautan

Berikut merupakan data mengenai letak geografis Kabupaten Ciamis
  • Total Area               :  556.75 km2
  • Letak Astronomis     :  1080 20’ - 1080 40’ BT dan 70 40’ 20” - 70 41’ 20” LS


Berikut daftar kecamatan yang ada di kabupaten Ciamis :
 


  • Kecamatan Mangunjaya
  • Kecamatan Padaherang
  • Kecamatan Pamarican
  • Kecamatan Panawangan
  • Kecamatan Pangandaran
  • Kecamatan Panjalu
  • Kecamatan Pangandaran
  • Kecamatan Parigi
  • Kecamatan Purwadadi
  • Kecamatan Rajadesa
  • Kecamatan Rancah
  • Kecamatan Sadananya
  • Kecamatan Sidamulih
  • Kecamatan Singdangkasih
  • Kecamatan Sukadana
  • Kecamatan Sukamantri
  • Kecamatan Tambaksari
 


  • Kecamatan Banjarsari
  • Kecamatan Baregbeg
  • Kecamatan Ciamis
  • Kecamatan Cidolog
  • Kecamatan Cigugur
  • Kecamatan Cihaurbeuti
  • Kecamatan Cijengjing
  • Kecamatan Cijulang
  • Kecamatan Cikoneng
  • Kecamatan Cimaragas
  • Kecamatan Cimerak
  • Kecamatan Cipaku
  • Kecamatan Cisaga
  • Kecamatan Jatinegara
  • Kecamatan Kalipucang
  • Kecamatan Kawali
  • Kecamatan Lakbok
  • Kecamatan Langkaplancar
  • Kecamatan Lumbung
























B. Aspek Topografi

Kabupaten Ciamis terletak pada lahan dengan keadaan morfologi datar - bergelombang sampai pegunungan. Kemiringan lereng berkisar antara 0 - >  40% dengan sebaran 0 - 2% terdapat di bagian tengah - timur laut ke selatan dan 2 - > 40% tersebar hampir di seluruh wilayah kecamatan. Jenis tanahnya didominasi oleh jenis latosol, podsolik, alluvial dan grumusol.

C. Aspek Iklim

Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson, Kabupaten Ciamis  pada umumnya mempunyai tipe iklim C, dengan rata-rata curah hujan sekitar 2.987 mm/tahun dan suhu rata-rata antara 200 - 300 C.

D.    Hidrologi

Wilayah Kabupaten Ciamis dialiri oleh sungai utama yaitu sungai Citanduy yang mengalir mulai dari Gunung Cakrabuana (hulu) di Kabupaten Tasikmalaya dan bermuara di Sagara Anakan Provinsi Jawa Tengah dengan anak-anak sungainya terdiri dari Cimuntur, Cijolang dan Ciseel. Di bagian selatan mengalir Sungai Cimedang dengan anak-anak sungainya terdiri dari sungai Cikondang, Cibegal, Cipaledang, Cibungur, Citatah I, Citatah II, Cigugur, Ciharuman, Cigembor, Cikuya, Cijengkol, Cimagung dan Cicondong.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis termasuk ke dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy, sedangkan sisanya termasuk ke dalam DAS Cimedang. Wilayah Kabupaten Ciamis yang termasuk DAS Citanduy tersebut, terbagi kedalam Sub DAS Citanduy Hulu seluas 22.279,38 Ha, Sub DAS Ciseel seluas 77.421,08 Ha, Sub DAS Cimuntur seluas 55.163,06 Ha dan Sub DAS Cijolang seluas 18.665,99 Ha.
DAS Citanduy secara nasional dikategorikan sebagai DAS kritis dengan indikator kekritisan antara lain fluktuasi debit sungai, tingkat erosi dan sedimentasi yang cukup tinggi ( 5 juta ton/tahun terbawa oleh sungai Citanduy), serta produktivitas DAS yang relatif rendah.


E. Aspek Populasi
Jumlah penduduk Kabupaten Ciamis pada Tahun 2008 tercatat 1.542.003 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 619 jiwa/Km2. Persebaran penduduk terkonsentrasi di wilayah yang relatif telah berkembang karena ketersediaan akses untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan. Penduduk dengan kepadatan rata-rata tinggi terdapat di Kecamatan Ciamis, Cikoneng, Kawali, Cihaurbeuti, Lumbung dan Baregbeg, sedangkan kecamatan lainnya mempunyai kepadatan penduduk yang relatif rendah.
Menurut struktur umurnya, penduduk Kabupaten Ciamis didominasi oleh kelompok usia produktif (15-64 tahun) mencapai 68,67 %, sisanya kelompok usia muda (0-14 tahun) mencapai 23,22 % dan usia tua (≥ 65 tahun) mencapai 7,54 %. Komposisi penduduk menurut kelompok umur sampai dengan Tahun 2014 diperkirakan tidak akan banyak berubah dengan kondisi saat ini.
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) selama 5 tahun relatif rendah yaitu rata-rata 0,41% per tahun, lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan Jawa Barat. Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana dilaksanakan melalui penurunan angka kelahiran dan menciptakan Norma Keluarga Kecil, Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Selama Tahun 2004-2008 jumlah peserta KB aktif mengalami peningkatan, dimana pada Tahun 2004 mencapai 73,73% meningkat menjadi 76,20% dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) pada Tahun 2008. Hal lain yang sangat penting adalah tingkat kemandirian ber-KB yang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2004 tercatat peserta KB mandiri sebanyak 47,14% dari total peserta KB aktif, meningkat menjadi 53,58% pada Tahun 2008. Total Fertility Rate (TFR) yang menunjukkan angka rata-rata kemampuan wanita melahirkan anak selama usia reproduksinya pada kurun waktu Tahun 2004-2008 relatif tetap. TFR pada Tahun 2004 mencapai 2,02/1000 perempuan yang dapat melahirkan meningkat menjadi 2,04/1000 perempuan yang dapat melahirkan.
Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, penduduk Kabupaten Ciamis mempunyai tingkat pendidikan relatif rendah. Pada Tahun 2008 tercatat penduduk usia 15 tahun ke atas berpendidikan SD (50,88%), tidak tamat SD (15,48%), tidak sekolah (2,95%), SLTP (17,50%), SLTA (10,29%) dan Perguruan Tinggi (2,90%) (BPS, 2008). Penduduk usia tersebut yang bekerja di sektor pertanian mencapai 43,64%, industri 11,74%, bangunan 4,59%, perdagangan dan hotel/restoran 20,75%, jasa-jasa 12,45%, dan lainnya 6,83%.
Pelayanan administrasi kependudukan dilaksanakan melalui pembuatan akte kelahiran, KTP dan Kartu Keluarga yang cenderung semakin meningkat selama Tahun 2004-2008. Tercatat sebanyak 35.553 lembar Akte Kelahiran, 358.787 lembar KTP dan 233.737 lembar Kartu Keluarga yang telah dibuat pada Tahun 2008. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran penduduk akan pentingnya administrasi kependudukan semakin meningkat.
 Tantangan kependudukan dimasa depan adalah meningkatnya jumlah penduduk yang akan berimplikasi langsung terhadap berbagai hal seperti tata guna lahan, lapangan pekerjaan, fasilitas dan sarana pendidikan serta layanan kesehatan, dan lain-lain. Meskipun secara faktual, Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Ciamis selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan diproyeksikan kenaikannya relatif  tidak terlalu besar, namun demikian perlu upaya antisipatif yang lebih komprehensif agar kenaikan jumlah penduduk dapat diimbangi dengan ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan. Hal lainnya yang perlu mendapat perhatian adalah kemungkinan terjadinya persebaran penduduk yang tidak seimbang dan hanya terkonsentrasi di daerah perkotaan. 
F. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Ciamis pada Tahun 2007 adalah sebagai berikut :
  • Sawah                              : 51.688 Ha    (21,14%)
  • Pekarangan                       : 29.926 Ha    (12,24%)
  • Tegal/Kebun/ladang/huma   : 76.676 Ha    (31,36%)
  • Padang Rumput                 : 1.777 Ha     (0,73%)
  • Perkebunan Negara/Swasta  : 16.188 Ha    (6,62%)
  • Tambak                           : 43 Ha                   (0,02%)
  • Kolam                              : 2.716                   (1,11%)
  • Lain-Lain                           : 9.324                   (3,81%)

G. Kawasa Lindung
kawasan lindung merupakan kawasan yang mempunyai fungsi utama untuk melindungi kelestarian lingkungan yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan serta nilai-nilai sejarah dan budaya, guna kepentingan pembangunan berkelanjutan. Jenis kawasan lindung yang ada di Kabupaten Ciamis terdiri dari  hutan lindung, kawasan bergambut, kawasan resapan air, sempadan sungai, sempadan situ, sempadan pantai, kawasan rawan bencana, cagar alam, suaka marga satwa, taman wisata alam dan kawasan cagar budaya.
Hutan lindung terdapat di Kecamatan Panumbangan, Cihaurbeuti, Cikoneng dan Panjalu dengan luas areal sekitar 12.637,51 Ha. Kawasan bergambut terdapat di Kecamatan Lakbok meliputi areal sekitar 120 Ha dengan ketebalan sekitar 3 meter berupa daratan dan sawah.
Kawasan resapan air banyak terdapat di wilayah Ciamis utara (Kecamatan Jatinagara, Rancah, Sukadana, Cijeungjing, Tambaksari, Cipaku, Kawali, Panjalu, Panawangan, Lumbung, Cihaurbeuti, Panumbangan, Sadananya dan Cikoneng). Sedangkan sempadan sungai terdapat hampir di seluruh kecamatan dengan sungai utama yaitu Sungai Citanduy dan Cimedang. Sempadan situ terdapat di Situ Lengkong Panjalu, sedangkan sempadan pantai terbentang sepanjang 91 km yang meliputi 6 kecamatan (Kalipucang, Pangandaran, Sidamulih, Cijulang, Parigi dan Cimerak).
Kawasan rawan bencana merupakan kawasan yang perlu mendapat perhatian khusus. Kawasan rawan bencana longsor tersebar di Kecamatan Panawangan, Kawali, Cikoneng, Rajadesa, Jatinagara, Rancah dan Tambaksari; kawasan rawan bencana banjir di Kecamatan Pamarican, Banjarsari, Padaherang, Kalipucang, Lakbok dan Pangandaran; kawasan rawan  kekeringan di Kecamatan Langkaplancar dan Cigugur; serta kawasan rawan bencana gempa bumi/tsunami di Kecamatan Cimerak, Cijulang, Parigi, Sidamulih, Pangandaran dan Kalipucang.
Cagar alam terdapat di Pananjung Pangandaran seluas 419,3 Ha dan Panjalu seluas 16 Ha. Suaka Margasatwa terdapat di Gunung Sawal meliputi areal seluas 5.400 Ha. Taman Wisata Alam (TWA) darat dan laut terdapat di Pananjung - Pangandaran, sedangkan Cagar Budaya terdapat di Astana Gede Kawali seluas 5,5 Ha, Karangkamulyan - Cijeungjing seluas 24 Ha dan Kampung Kuta - Tambaksari seluas 17 Ha. Selain itu, Cagar Budaya juga terdapat di Kecamatan Ciamis berupa kawasan tempat disemayamkannya para Bupati Galuh pada masa lalu.


H. Tempat Wisata
Berikut merupakan daftar tempat wisata di Kabupaten Ciamis
·         Situ Lengkong
·         Curug Tujuh Cibolang
·         Astana Gede
·         Karangkamulyan
·         Situ Mustika
·         Gua Donan
·         Karang Nini
·         Lembah Putri
·         Pangandaran
·         Cagar Alam Pananjung
·         Karang Tirta
·         Batu Hiu
·         Batu Karas
·         Keusik Luhur
·         Green Canyon
·         Citumang


I.      Flora dan Fauna
·         Flora
Jenis Pohon yang terdapat di Ciamis antara lain : Teureup (Artocarpus elasticus), Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanopsis argantea), Pasang (Quercus sp), Kiara (Ficus sp) dan Jamuju (Podocarpus imbricatus). Sedangkan jenis pohon yang ada dalam hutan tanaman adalah Pinus (Pinus merkusii), Damar (Agathis lorantifolia), Mahoni (Switenia mahagoni), Rasamala (Altingia excelsea) dan Kaliandra (Caliandra sp.)
·         Fauna
Jenis satwa liar yang ada diantaranya dalah : Meong Congkok (Fellis bengalensis), Babi Hutan (Sus vitatus), Macan Kumbang (Panthera pardus), Kancil (Tragulus javanicus), Trenggiling (Manis javanicus), Kera (Macaca fascicularis), Bajing (Sciurus sp), Lutung (Tracyphitecus auratus), Macan tutul (Panthera pardus), Kijang (Muntiacus muntjak), Kalong (Pteropus vamyrus), Elang Lurik (Spilornia cheela), Saeran (Dicrurus leucophaeus) dan lain-lain.

Friday, July 29, 2011

Apa Harus?

Apa harus aku berubah?
apa harus aku tidak perhatian lg?
apa harus aku menjadi cuek?
apa harus aku tidak cemburuan?
apa harus aku hanya menjawab dan tak boleh
bertanya?
apa harus aku tidak menghubungimu?
apa harus aku membiarkanmu?
apa harus aku meninggalkanmu agar kamu bahagia?
apa harus aku berpisah denganmu?
agar kamu lebih bebas...
agar kamu lebih bahagia?
berat untuk mencoba berubah menjadi seperti itu
aku tlah terlanjur mencintaimu
terlanjur bergantng padamu
APA HARUS? :(

Wednesday, July 27, 2011

Tugas TIK Bagi semua siswa Kelas XI IPA 1-5 dan XI IPS-1

Bagi semua siswa Kelas XI IPA 1-5 dan XI IPS-1,

Untuk keperluan pembelajaran TIK semester ini, maka seluruh siswa diharuskan memiliki
  1. Alamat E-Mail (E-Mail harus dibuat di GMail, karena ada beberapa fasilitas di GMail yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran
  2. Alamat Blog (blog harus dibuat di blogger.com)
Selanjutnya kirimkan alamat E-Mail dan Blog ke E-Mail pengajar dengan alamat email dodiariyanto@gmail.com

Pengumpulan Tugas paling lambat Senin  tanggal 8 Agustus 2011 Jam 2000 WIB